Rabu, 11 Mei 2011

Televisi Digital

Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum Televisi digital dapat dimasukan ke analog.
Sistem televise analog umum :

>NTSC

>PAL

>SECAM

NTSC  adalah sistem televise analog  yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya, termasuk Amerika dan beberapa bagian Asia Timur. Namanya diambil dari National Television System(s) Committee, badan industri pembuat standar yang menciptakannya. NTSC dikembangkan pada tahun 1950, yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 garis scan horizontal setiap 1/30 detik.

PAL, kependekan dari phase-alternating line, phase alternation by line atau untuk phase alternation line (bahasa Indonesia: garis alternasi fase), adalah sebuah encoding  berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Perancis (yang menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967.

SÉCAM (Séquentiel couleur à mémoire, dalam bahasa Perancis yang berarti "Sequential Color with Memory") adalah sistem televisi analog yang digunakan di Perancis dan beberapa negara lainnya, termasuk Rusia dan beberapa negara Eropa timur. Sistem yang dikembangkan oleh sebuah tim dengan ketuanya, Henri de France, ini merupakan standar video analog yang pertama di Eropa.

Dalam keterbatasan bandwidth transmisi yang tersedia, televisi digital memfasilitasi tugas dinamika suara dan kesetiaan gambar dalam saluran transmisi yang diberikan. Produksi dua digital umum / opsi transmisi,yaitu :

>SDTV

>HDTV

Televisi resolusi standar atau standard-definition television (SDTV) adalah standar televisi digital biasa yang disiarkan dalam format 4:3 (TV HD 16:9). Ia memiliki resolusi yang jauh lebih buruk dari televisi resolusi tinggi dan baik. Istilah ini biasanya digunakan untuk merujuk televisi digital, terutama ketika menyiarkan resolusi yang sama dengan televisi analog.
Dalam ATSC, SDTV dapat menayangkan dalam 704 piksel × 480 garis dengan aspek ratio 16:9 (40:33 piksel persegi panjang), 704 piksel × 480 garis dengan aspek ratio 4:3 (10:11 piksel persegi panjang).

HDTV merupakan salah satu terobosan teknologi pertelevisian setelah munculnya televisi berwarna. Jenis televisi ini tampil dengan desain yang lebih ramping berikut layar yang lebarnya tidak lagi terbatas pada ukuran 29inci saja, tapi sudah mencapai 32inci, 37inci bahkan 40inci.
Kalau layar televisi konvensional hanya memiliki 300.000 piksel, maka layar HDTV memiliki lebih dari 2 juta piksel. Ini membuat gambar bergerak menjadi lebih tajam dan lebih hidup. Ditambah lagi, jenis televisi ini mampu mereproduksi cahaya dan bayangan secara lebih sempurna melalui perbandingan kontras dinamis sampai dengan 8000:1. Sehingga gambar yang memiliki detail sangat kecil pun dapat dinikmati. Begitupun halnya dengan font huruf yang kecil, seperti pada judul ataupun subtitle, dapat terbaca dengan jelas. Untuk lebih jelasnya maka kita perlu mengetahui pengertian dari HDTV sehingga kita dapat dengan mudah mempelajarai perkembangannya. HDTV merupakan media komunikasi baru dan teknologinya masih dalam proses penggarapan yang sangat ramai, terutama pada awal dekade ini. Secara singkat sejarah perkembangan HDTV dimulai oleh Jepang yang dimotori oleh pusat riset dan pengembangan NHK (TVRI/RRI-nya Jepang) pada tahun 1968, kemudian diikuti oleh Masyarakat Eropa sebagai pembanding dan akhirnya Amerika Serikat menjadi kompetitor yang harus diperhitungkan.
Diperkirakan bahwa teknologi HDTV ini akan menjadi standar televisi masa depan, sehingga seorang peneliti senior dalam bidang sistem strategi dan manajemen Dr. Indu Singh meramalkan bahwa pasar dunia untuk HDTV ini akan mencapai 250 billion dolar pertahun (tahun 2010). Untuk itu pada dekade tahun 1990 ini negara-negara maju telah dan sedang berusaha agar bisa membuat teknologi tersebut sehingga bisa menguasai pasar dunia (posisi strategis).
HDTV dapat diartikan sebagai suatu sistem media komunikasi bergambar dan atau bersuara dengan tingkat kualitas ketajaman gambar (resolusi) yang sangat tinggi (hampir sama dengan kualitas film 35-mm) dan kualitas suaranya juga menyerupai CD (Compact Disk). Dalam hal ini teknologi pemrosesan sinyal dijital dan displai memberikan peran yang sangat penting. Diharapkan juga bahwa nantinya bisa melayani multi-bahasa dan multi media.
Karena HDTV merupakan sistem komunikasi, maka seperti juga system konvensional, untuk penyelenggaraannya memerlukan beberapa komponen dasar seperti pusat produksi (studio), pemroses/penyimpan, sistem transmisi dan pesawat penerima.
Sistem Siaran Ideal
Untuk dapat menyelenggarakan sistem siaran HDTV baik secara nasional maupun global yang ideal, diperlukan beberapa kriteria antara lain
sebagai berikut :
- Penggunaan sinyal standar yang sama (dalam satu Negara)
- Biaya pesawat penerima yang murah /terbeli oleh khalayak
- Kompatibel dengan sistem yang sudah ada
- Bisa dihubungkan dengan media lain (multi-media)
- Dapat terjangkau secara meluas (aspek pemerataan)
Kompetisi Standar
Disamping aspek pasar yang menggiurkan, dalam sistem penyelenggaran HDTV yang global mempunyai dampak yang luas pada bidang budaya, sosial politik sampai pada pertahanan. Karena itu
negara-negara maju telah berlomba agar sistem yang mereka kembangkan itu nantinya dapat dipakai sebagai standar dunia (global).
Standar yang telah masuk dalam agenda rapat CCIR( badan inter-nasional yang menangani standarisasi sistem penyiaran), baru dua yaitu MUSE (Jepang) dan HD-MAC (Eropa). Sementara itu Amerika Serikatyang diatur oleh FCC (Komisi Komunikasi) sedang ditegangkan untuk memutuskan satu standar dari masing-masing team (konsorsium) yang sedang berkompetisi.

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampilan yang menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang, misalnya dalam alat-alat elektronik, seperti televisi, kalkulator ataupun layar komputer. Pada LCD berwarna semacam monitor, terdapat banyak sekali titik cahaya (pixel) yang terdiri dari satu buah kristal cair sebagai suatu titik cahaya. Walaupun disebut sebagai titik cahaya, namun kristal cair ini tidak memancarkan cahaya sendiri.
Sampai akhir tahun 2009, 10 negara telah menyelesaikan proses mematikan siaran analog terestrial. Banyak negara lain sudah punya rencana untuk melakukannya atau sedang dalam proses konversi yang dipentaskan. Negara pertama yang membuat grosir beralih ke digital over-the-air (terestrial) penyiaran adalah Luksemburg pada tahun 2006, diikuti oleh Belanda kemudian pada tahun 2006,Finlandia,Andorra,Swedia,Norwegia  dan Swiss pada tahun 2007,Belgia(Flandes) dan Jerman pada tahun 2008,Amerika Serikat (khusus kekuatan tinggi),Isle of Man dan Denmark, dan Norwegia pada tahun 2009. Pada tahun 2010,Wallonia,Spanyol,Wales,Latvia,Estonia, Kep. Channel dan Slovenia menyelesaikan transisi.Kroasia sepenuhnya menggunakan sinyal digital dan wilayah terakhir yang menggunakan sinyal analog telah mematikan sinyal analog pada bulan Oktober 2010.

Di Amerika Serikat, siaran berkekuatan tinggi over-the-air sepenuhnya dalam format digital ATSC sejak 12 Juni 2009, tanggal yang ditetapkan FCC akhir dari semua kekuatan tinggi transmisi TV analog. Akibatnya, hampir dua juta rumah tangga tidak bisa lagi menonton televisi karena mereka tidak siap untuk transisi. Penggantian ini awalnya dijadwalkan untuk 17 Februari 2009 sampai Kongres AS melewati tansisi ke sinyal digital.Hal ini terjadi pada tengah malam saat semua sinyal analog untuk TV ditutup.
Di Jepang, saat beralih ke digital dijadwalkan terjadi 24 Juli 2011. Di Kanada, itu dijadwalkan terjadi 31 Agustus 2011. Cina dijadwalkan untuk beralih pada tahun 2015. Di Britania Raya, peralihan digital memiliki waktu yang berbeda untuk setiap bagian dari negara, namun seluruh Inggris akan menjadi digital pada 2012. Brasil beralih ke digital pada 2 Desember 2007 di kota-kota besar dan diperkirakan akan memakan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perluasan sinyal atas semua wilayah Brasil.Pada tahun 2017,seluruh televisi di Indonesia sudah menggunakan sistem digital.Jadi,tidak ada lagi TV analog di  Indonesia.
Di Malaysia, Malaysia Communications & Multimedia Commission (MCMC) akan meminta tawaran tender pada triwulan ketiga untuk tahun 2009 UHF 470-742 MHz spektrum yang akan membuka jalan bagi negara untuk bergerak ke era televisi digital. Pemberian spektrum akan melihat pemenang harus membangun satu transmisi terrestrial digital / TV broadcast (DTTB) infrastruktur untuk semua penyiar naik untuk menyampaikan program-program TV mereka. Pemenang akan diumumkan pada akhir 2009 atau awal 2010 dan harus memulai roll out digital segera setelah penghargaan di mana analog switch-off direncanakan untuk tahun 2015.
Sementara sebagian besar pemirsa dari over-the-air siaran di Amerika Serikat menonton listrik penuh (yang berjumlah 1800), ada tiga kategori lain dari stasiun TV di Amerika Serikat: stasiun tenaga rendah, stasiun kelas A, dan stasiun tanslator.

Dengan adanya perubahan dari televisi analog ke televisi digital akan menimbulkan tanggapan yang beragam dari masyarakat.Ada beberapa pihak yang menganggap bahwa televise digital merugikan masyarakat karena harus mengeluarkan tambahan biaya untuk  membeli receiver penangkap siaran.Hal ini akan merugikan masyarakat,khususnya masyarakat menengah kebawah.Padahal masyarakat tersebut adalah pengguna aktif siaran televise.

Menurut saya,untuk wilayah Indonesia sebaiknya pemerintah melakukan survey terlebih dahulu  sebelum diterapkanya sistem televise digital di Indonesia guna mengetahui seberapa antusias masyarakat terhadap perubahan televise digital ini.

Namun di lain pihak televise digital juga memiliki manfaat,diantaranya :
TV Digital digunakan untuk siaran interaktif. Masyarakat dapat membandingkan keunggulan kualitas siaran digital dengan siaran analog serta dapat berinteraksi dengan TV Digital.
Teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan interaktif dimana TV Digital memiliki layanan komunikasi dua arah layaknya internet.
Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi tidak bergerak maupun sistem penerimaan televisi bergerak. Kebutuhan daya pancar televisi digital yang lebih kecil menyebabkan siaran dapat diterima dengan baik meski alat penerima siaran bergerak dalam kecepatan tinggi seperti di dalam mobil dan kereta.

TV Digital memungkinkan penyiaran saluran dan layanan yang lebih banyak daripada televisi analog. Penyelenggara siaran dapat menyiarkan program mereka secara digital dan memberi kesempatan terhadap peluang bisnis pertelevisian dengan konten yang lebih kreatif, menarik, dan bervariasi.

Referensi :
Smmart.(2011).HDTV.Tersedia dalam : http://blog.smkn4-mlg.sch.id/smmart/2011/01/17/16_32_rerry-bayu_x-mma/ (Diakses 9 Mei 2011)

Wikipedia.(2011).Televisi Resolusi Standar.Tersedia dalam : http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_Resolusi_Standar (?Diakses 9 Mei 2011)

Wikipedia.(2011).Televisi Analog. Tersedia dalam : http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_analog (Diakses 9 Mei 2011)

5 komentar:

  1. blog nya sangat membantu untuk memahami mengenai tv analog :)

    BalasHapus
  2. paper yang menarik..bagus untuk di baca...

    BalasHapus
  3. artikel yang bagus..memberikan banyak penjelasan istilah-istilah penting...

    BalasHapus
  4. artikelnya menarik dan menambah wawasan dapat saya

    BalasHapus